BAB AKAD SALAM

BAB AKAD SALAM (Fasal) menjelaskan hukum-hukum salam (pesan). ‏( ﻓَﺼْﻞٌ ‏) ﻓِﻲْ ﺃَﺣْﻜَﺎﻡِ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢِ Salam dan salaf secara bahasa memiliki makna yang sama. ﻭَﻫُﻮَ ﻭَﺍﻟﺴَّﻠَﻒُ ﻟُﻐَﺔً ﺑِﻤَﻌْﻨًﻰ ﻭَﺍﺣِﺪٍ Dan secara syara’ adalah menjual sesuatu yang diberi sifat di dalam tanggungan. ﻭَﺷَﺮْﻋًﺎ ﺑَﻴْﻊُ ﺷَﻴْﺊٍ ﻣَﻮْﺻُﻮْﻑٍ ﻓِﻲْ ﺍﻟﺬِّﻣَّﺔِ Salam tidak sah kecuali dengan ijab (serah) dan qabul (terima). ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺼِﺢُّ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺈِﻳْﺠَﺎﺏٍ ﻭَﻗَﺒُﻮْﻝٍ Akad salam hukumnya sah dengan cara hal (kontan) dan muajjal (tempo). ‏( ﻭَﻳَﺼِﺢُّ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢُ ﺣَﺎﻟًﺎ ﻭَﻣُﺆَﺟَّﻠًﺎ ‏) Jika akad salam dimutlakkan, maka menjadi sah dengan cara kontan menurut pendapat ashah. ﻓَﺈِﻥْ ﺃُﻃْﻠِﻖَ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢُ ﺍﻧْﻌَﻘَﺪَ ﺣَﺎﻟًﺎ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﺄَﺻَﺢِّ Syarat-Syarat Akad Salam Akad salam hanya sah pada barang yang memenuhi lima syarat. ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺼِﺢُّ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢُ ‏( ﻓِﻴْﻤَﺎ ‏) ﺃَﻱْ ﻓِﻲْ ﺷَﻴْﺊٍ ‏( ﺗَﻜَﺎﻣَﻞَ ﻓِﻴْﻪِ ﺧَﻤْﺲُ ﺷَﺮَﺍﺋِﻂَ ‏) Salah satunya adalah muslam fih (barang yang dipesan) harus di batasi dengan sifat yang bisa menimbulkan berbeda-bedanya keinginan di dalam barang yang dipesan tersebut. ﺃَﺣَﺪُﻫَﺎ ‏( ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ‏) ﺍﻟْﻤُﺴْﻠَﻢُ ﻓِﻴْﻪِ ‏( ﻣَﻀْﺒُﻮْﻃًﺎ ﺑِﺎﻟﺼِّﻔَﺔِ ‏) ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﻳَﺨْﺘَﻠِﻒُ ﺑِﻬَﺎ ﺍﻟْﻐَﺮَﺽُ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠَﻢِ ﻓِﻴْﻪِ Sekira dengan sifat tersebut ketidakjelasan barang yang dipesan menjadi hilang. ﺑِﺤَﻴْﺚُ ﺗَﻨْﺘَﻔِﻲْ ﺑِﺎﻟﺼِّﻔَﺔِ ﺍﻟْﺠَﻬَﺎﻟَﺔُ ﻓِﻴْﻪِ Penyebutan sifat tidak boleh dengan cara yang bisa mengantarkan barang yang dipesan tersebut sulit ditemukan, sepeti intan yang besar, dan budak wanita beserta saudara perempuannya atau beserta anaknya. ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺫِﻛْﺮُ ﺍﻟْﺄَﻭْﺻَﺎﻑِ ﻋَﻠَﻰ ﻭَﺟْﻪٍ ﻳُﺆَﺩِّﻱْ ﻟِﻌِﺰَّﺓِ ﺍﻟْﻮُﺟُﻮْﺩِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠَﻢِ ﻓِﻴْﻪِ ﻛَﻠُﺆْﻟُﺆٍ ﻛِﺒَﺎﺭٍ ﻭَﺟَﺎﺭِﻳَﺔٍ ﻭَﺃُﺧْﺘِﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﻭَﻟَﺪِﻫَﺎ . Yang ke dua, barang yang dipesan harus berupa jenis yang tidak bercampur dengan jenis yang lain. ‏( ﻭَ ‏) ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲْ ‏( ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﺟِﻨْﺴًﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﺨْﺘَﻠِﻂْ ﺑِﻪِ ﻏَﻴْﺮُﻩُ ‏) Sehingga tidak sah melakukan akad salam pada barang yang bercampur bahan-bahan pokoknya serta tidak jelas batasannya, seperti jenang harisah dan minyak ma’jun. ﻓَﻠَﺎ ﻳَﺼِﺢُّ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢُ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﻠِﻂِ ﺍﻟْﻤَﻘْﺼُﻮْﺩِ ﺍﻟْﺄَﺟْﺰَﺍﺀِ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﻟَﺎ ﺗَﻨْﻀَﺒِﻂْ ﻛَﻬَﺮِﻳْﺴَﺔٍ ﻭَﻣَﻌْﺠُﻮْﻥٍ Jika bahan-bahannya jelas ukurannya, maka sah melakukan akad salam pada barang tersebut seperti mentega. ﻓَﺈِﻥِ ﺍﻧْﻀَﺒَﻄَﺖْ ﺃَﺟْﺰَﺍﺅُﻩُ ﺻَﺢَّ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢُ ﻓِﻴْﻪِ ﻛَﺠُﺒْﻦٍ Syarat yang ke tiga disebutkan di dalam perkataan mushannif, “dan barang tersebut tidak diproses dengan api”, maksudnya api yang digunakan untuk menanak atau menggoreng barang tersebut. ﻭَﺍﻟﺸَّﺮْﻁُ ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺚُ ﻣَﺬْﻛُﻮْﺭٌ ﻓِﻲْ ﻗَﻮْﻟِﻪِ ‏( ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺪْﺧُﻠْﻪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﻟِﺈِﺣَﺎﻟَﺘِﻪِ ‏) ﺃَﻱْ ﺑِﺄَﻥْ ﺩَﺧَﻠَﺘْﻪُ ﻟِﻄَﺒْﺦٍ ﺃَﻭْ ﺷَﻲٍّ Jika api digunakan pada barang tersebut untuk memisahkan seperti madu dan minyak samin, maka sah melakukan akad salam pada barang tersebut. ﻓَﺈِﻥْ ﺩَﺧَﻠَﺘْﻪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﻟِﻠﺘَّﻤْﻴِﻴْﺰِ ﻛَﺎﻟْﻌَﺴَﻞِ ﻭَﺍﻟﺴَّﻤِﻦِ ﺻَﺢَّ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢُ ﻓِﻴْﻪِ Syarat yang ke empat adalah barang yang dipesan tidak boleh muayyan (sudah ditentukan), bahkan harus berupa hutang. ‏( ﻭَ ‏) ﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻊُ ‏( ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ‏) ﺍﻟْﻤُﺴْﻠَﻢُ ﻓِﻴْﻪِ ‏( ﻣُﻌَﻴَّﻨًﺎ ‏) ﺑَﻞْ ﺩَﻳْﻨًﺎ Sehingga, kalau muslam fih -nya sudah ditentukan, seperti “aku menyerahkan baju ini seumpama padamu untuk memesan budak ini”, maka secara pasti hal itu bukanlah akad salam, dan juga tidak bisa sah menjadi akad bai’ menurut pendapat adlhar. ﻓَﻠَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﻣُﻌَﻴَّﻨًﺎ ﻛَﺄَﺳْﻠَﻤْﺖُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺜَّﻮْﺏَ ﻣَﺜَﻠًﺎ ﻓِﻲْ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪِ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﺑِﺴَﻠَﻢٍ ﻗَﻄْﻌًﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻨْﻌَﻘِﺪُ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﺑَﻴْﻌًﺎ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﺄَﻇْﻬَﺮِ Syarat ke lima adalah muslam fih tidak boleh dikhususkan dari barang yang sudah ditentukan, seperti, “saya menyerahkan dirham ini padamu untuk memesan satu sha’ dari tumpukkan ini” . ‏( ﻭَ ‏) ﺍﻟَﺨَﺎﻣِﺲُ ﺃَﻥْ ‏( ﻟَﺎ ‏) ﻳَﻜُﻮْﻥَ ‏( ﻣِﻦْ ﻣُﻌَﻴَّﻦٍ ‏) ﻛَﺄَﺳْﻠَﻤْﺖُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺪِّﺭْﻫَﻢَ ﻓِﻲْ ﺻَﺎﻉٍ ﻣِﻦَ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺼُّﺒْﺮَﺓِ . Syarat Muslam Bih Kemudian, sahnya muslam fih memiliki delapan syarat. ‏( ﺛُﻢَّ ﻟِﺼِﺤَّﺔِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠَﻢِ ﻓِﻴْﻪِ ﺛَﻤَﺎﻧِﻴَﺔُ ﺷَﺮَﺍﺋِﻂَ ‏) Di dalam sebagian redaksi, “akad salam hukumnya sah dengan delapan syarat.” ﻭَﻓِﻲْ ﺑَﻌْﺾِ ﺍﻟﻨُّﺴَﺦِ ﻭَﻳَﺼِﺢُّ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢُ ﺑِﺜَﻤَﺎﻧِﻴَﺔِ ﺷَﺮَﺍﺋِﻂَ Yang pertama disebutkan di dalam perkataan mushannif, “setelah menyebutkan jenis dan macamnya, orang yang memesan harus memberi sifat pada muslam fih dengan sifat yang bisa mempengaruhi harga. ﺍﻟْﺄَﻭَّﻝُ ﻣَﺬْﻛُﻮْﺭٌ ﻓِﻲ ﻗَﻮْﻝِ ﺍﻟْﻤُﺼَﻨِّﻒِ ‏( ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻥْ ﻳَﺼِﻔَﻪُ ﺑَﻌْﺪَ ﺫِﻛْﺮِ ﺟِﻨْﺴِﻪِ ﻭَﻧَﻮْﻋِﻪِ ﺑِﺎﻟﺼَّﻔَﺎﺕِ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﻳَﺨْﺘَﻠِﻒُ ﺑِﻬَﺎ ﺍﻟﺜَّﻤَﻦُ ‏) Sehingga, saat memesan budak semisal, maka ia harus menyebutkan macamnya seperti budak Turki atau India, dan menyebutkan jenis laki-laki atau perempuan, kira-kira usianya, ukurannya tinggi, pendek atau sedang, dan menyebutkan warna kulitnya seperti putih dan mensifati putihnya dengan agak kemerahan atau merah mulus. ﻓَﻴَﺬْﻛُﺮُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢِ ﻓِﻲ ﺭَﻗِﻴْﻖٍ ﻣَﺜَﻠًﺎ ﻧَﻮْﻋَﻪُ ﻛَﺘُﺮْﻛِﻲٍّ ﺃَﻭْ ﻫِﻨْﺪِﻱٍّ ﻭَﺫُﻛُﻮْﺭَﺗَﻪُ ﺃَﻭْ ﺃُﻧُﻮْﺛَﺘَﻪُ ﻭَﺳِﻨَّﻪُ ﺗَﻘْﺮِﻳْﺒًﺎ ﻭَﻗَﺪَّﻩُ ﻃُﻮْﻟًﺎ ﺃَﻭْ ﻗَﺼْﺮًﺍ ﺃَﻭْ ﺭَﺑْﻌَﺔً ﻭَﻟَﻮْﻧَﻪُ ﻛَﺄَﺑْﻴَﺾَ ﻭَﻳَﺼِﻒُ ﺑَﻴَﺎﺿَﻪُ ﺑِﺴُﻤْﺮَﺓٍ ﺃَﻭْ ﺷُﻘْﺮَﺓٍ Saat memesan onta, sapi, kambing, kuda, bighal dan keledai, ia menyebutkan jenis jantan, betina, usia, warna dan macamnya. ﻭَﻳَﺬْﻛُﺮُ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﺈِﺑِﻞِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻘَﺮِ ﻭَﺍﻟْﻐَﻨَﻢِ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟْﺒِﻐَﺎﻝِ ﻭَﺍﻟْﺤَﻤِﻴْﺮِ ﺍﻟﺬُّﻛُﻮْﺭَﺓَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧُﻮْﺛَﺔَ ﻭَﺍﻟﺴِّﻦَّ ﻭَﺍﻟﻠَّﻮْﻥَ ﻭَﺍﻟﻨَّﻮْﻉَ Saat memesan burung, ia menyebutkan macam, kecil, besar, jantan, betina, dan usianya jika diketahui. ﻭَﻳَﺬْﻛُﺮُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮِ ﺍﻟﻨَّﻮْﻉَ ﻭَﺍﻟﺼِّﻐَﺮَ ﻭَﺍﻟْﻜِﺒَﺮَ ﻭَﺍﻟﺬُّﻛُﻮْﺭَﺓَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧُﻮْﺛَﺔَ ﻭَﺍﻟﺴِّﻦَّ ﺇِﻥْ ﻋُﺮِﻑَ Saat memesan baju, ia menyebutkan jenis seperti kapas, kattan, atau sutra, dan menyebutkan macamnya seperti kapas negri Iraq, menyebutkan panjang, lebar, tebal, tipis, rapat, renggang, halus dan kasarnya. ﻭَﻳَﺬْﻛُﺮُ ﻓِﻲْ ﺍﻟﺜَّﻮْﺏِ ﺍﻟْﺠِﻨْﺲَ ﻛَﻘُﻄْﻦٍ ﺃَﻭْ ﻛَﺘَّﺎﻥٍ ﺃَﻭْ ﺣَﺮِﻳْﺮٍ ﻭَﺍﻟﻨَّﻮْﻉَ ﻛَﻘُﻄْﻦٍ ﻋِﺮَﺍﻗِﻲٍّ ﻭَﺍﻟﻄُّﻮْﻝَ ﻭَﺍﻟْﻌَﺮْﺽَ ﻭَﺍﻟْﻐِﻠْﻈَﺔَ ﻭَﺍﻟﺪِّﻗَّﺔَ ﻭَﺍﻟﺼَّﻔَﺎﻗَﺔَ ﻭَﺍﻟﺮِّﻗَّﺔَ ﻭَﺍﻟﻨُّﻌُﻮْﻣَﺔَ ﻭَﺍﻟْﺨُﺸُﻮْﻧَﺔِ Untuk contoh-contoh yang lain disamakan dengan contoh-contoh ini. ﻭَﻳُﻘَﺎﺱُ ﺑِﻬَﺬِﻩِ ﺍﻟﺼُّﻮَﺭِ ﻏَﻴْﺮُﻫَﺎ Akad salam pada baju yang dimutlakkan, maka diarahkan kepada baju yang baru bukan baju bekas yang diwarna lagi. ﻭَﻣُﻄْﻠَﻖُ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢِ ﻓِﻲْ ﺍﻟﺜَّﻮْﺏِ ﻳُﺤْﻤَﻞُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺨَﺎﻡِ ﻟَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﻘْﺼُﻮْﺭِ Yang ke dua adalah menyebutkan ukurannya dengan sesuatu yang bisa menghilangkan ketidakjelasan pada muslam fih . ‏( ﻭَ ‏) ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲْ ‏( ﺃَﻥْ ﻳَﺬْﻛُﺮَ ﻗَﺪْﺭَﻩُ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻨْﻔِﻲ ﺍﻟْﺠَﻬَﺎﻟَﺔَ ﻋَﻨْﻪُ ‏) Maksudnya, muslam fih harus diketahui ukurannya, yaitu takarannya pada barang yang ditakar, timbangannya pada barang yang ditimbang, hitungannya pada barang yang dihitung, dan ukurannya pada barang yang diukur. ﺃَﻱْ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠَﻢُ ﻓِﻴْﻪِ ﻣَﻌْﻠُﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ ﻛَﻴْﻠًﺎ ﻓِﻲْ ﻣَﻜِﻴْﻞٍ ﻭَﻭَﺯْﻧًﺎ ﻓِﻲْ ﻣَﻮْﺯُﻭْﻥٍ ﻭَﻋَﺪًّﺍ ﻓِﻲْ ﻣَﻌْﺪُﻭْﺩٍ ﻭَﺫَﺭْﻋًﺎ ﻓِﻲْ ﻣَﺬْﺭُﻭْﻉٍ Yang ke tiga disebutkan di dalam perkataan mushannif, ﻭَﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺚُ ﻣَﺬْﻛُﻮْﺭٌ ﻓِﻲْ ﻗَﻮْﻝِ ﺍﻟْﻤُﺼَﻨِّﻒِ Jika akad salam dilakukan dengan tempo, maka orang yang melakukan akad harus menyebutkan waktu jatuh temponya, maksudnya jatuh temponya seperti bulan ini. ‏( ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ‏) ﺍﻟﺴَّﻠَﻢُ ‏( ﻣُﺆَﺟَّﻠًﺎ ﺫَﻛَﺮَ ‏) ﺍﻟْﻌَﺎﻗِﺪُ ‏( ﻭَﻗْﺖَ ﻣَﺤِﻠِّﻪِ ‏) ﺃَﻱِ ﺍﻟْﺄَﺟَﻞِ ﻛَﺸَﻬْﺮِ ﻛَﺬَﺍ Jika ia memberi tempo akad salam dengan kedatangan Zaid semisal, maka akad salamnya tidak sah. ﻓَﻠَﻮْ ﺃَﺟَّﻞَ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢَ ﺑِﻘُﺪُﻭْﻡِ ﺯَﻳْﺪٍ ﻣَﺜَﻠًﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﺼِﺢَّ Yang ke empat muslam fih -nya wujud saat waktu penerimaan menurut ukuran kebiasaannya. Maksudnya, waktu meng-haki untuk menyerahkan muslam fih . ‏( ﻭَ ‏) ﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻊُ ‏( ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ‏) ﺍﻟْﻤُﺴْﻠَﻢُ ﻓِﻴْﻪِ ‏( ﻣَﻮْﺟُﻮْﺩًﺍ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﺎِﺳْﺘِﺤْﻘَﺎﻕِ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﻐَﺎﻟِﺐِ ‏) ﺃَﻱِ ﺍﺳْﺘِﺤْﻘَﺎﻕِ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻢِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠَﻢِ ﻓِﻴْﻪِ Sehingga, seandainya seseorang melakukan akad salam pada barang yang tidak ditemukan saat jatuh tempo, seperti kurma basah di musim dingin, maka akad salamnya tidak sah. ﻓَﻠَﻮْ ﺃَﺳْﻠَﻢَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻟَﺎ ﻳُﻮْﺟَﺪُ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﻤَﺤِﻞِّ ﻛَﺮُﻃَﺐٍ ﻓِﻲْ ﺍﻟﺸِّﺘَﺎﺀِ ﻟَﻢْ ﻳَﺼِﺢَّ Yang ke lima adalah menyebutkan tempat penerimaan muslam fih , maksudnya tempat menyerahkan. ‏( ﻭَ ‏) ﺍﻟْﺨَﺎﻣِﺲُ ‏( ﺃَﻥْ ﻳَﺬْﻛُﺮَ ﻣَﻮْﺿِﻊَ ﻗَﺒْﻀِﻪِ ‏) ﺃَﻱْ ﻣَﺤَﻞَّ ﺍﻟﺘَّﺴْﻠِﻴْﻢِ Jika tempat akad pertama tidak layak untuk itu, atau layak namun butuh biaya untuk membawa muslam fih ke tempat penyerahan. ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺿِﻊُ ﻟَﺎﻳَﺼْﻠُﺢُ ﻟَﻪُ ﺃَﻭْ ﺻَﻠُﺢَ ﻟَﻪُ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻟِﺤَﻤْﻠِﻪِ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻮْﺿِﻊِ ﺍﻟﺘَّﺴْﻠِﻴْﻢِ ﻣُﺆْﻧَﺔٌ Yang ke enam, tsaman -nya harus diketahui dengan ukuran atau langsung melihatnya. ‏( ﻭَ ‏) ﺍﻟﺴَّﺎﺩِﺱُ ‏( ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﺍﻟﺜَّﻤَﻦُ ﻣَﻌْﻠُﻮْﻣًﺎ ‏) ﺑِﺎﻟْﻘَﺪْﺭِ ﺃَﻭْ ﺑِﺎﻟﺮُّﺅْﻳَﺔِ ﻟَﻪُ Yang ke tujuh, keduanya, maksudnya muslim (orang yang memesan) dan muslam ilaih (orang yang dipesan) harus melakukan serah terima tsaman sebelum berpisah. ‏( ﻭَ ‏) ﺍﻟﺴَّﺎﺑِﻊُ ‏( ﺃَﻥْ ﻳَﺘَﻘَﺎﺑَﻀَﺎ ‏) ﺃَﻱِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠَﻢُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻓِﻲْ ﻣَﺠْﻠِﺲِ ﺍﻟْﻌَﻘْﺪِ ‏( ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﺘَّﻔَﺮُّﻕِ ‏) Seandainya keduanya berpisah sebelum menerima ra’sul mal (barang yang digunakan sebagai harga), maka akad salam tersebut menjadi batal. ﻓَﻠَﻮْ ﺗَﻔَﺮَّﻗَﺎ ﻗَﺒْﻞَ ﻗَﺒْﺾِ ﺭَﺃْﺱِ ﺍﻟْﻤَﺎﻝِ ﺑَﻄَﻞَ ﺍﻟْﻌَﻘْﺪُ Atau setelah menerima sebagiannya saja, maka dalam permasalahan ini terjadi perbedaan pendapat di dalam tafriqus shufqah. ﺃَﻭْ ﺑَﻌْﺪَ ﻗَﺒْﺾِ ﺑَﻌْﻀِﻪِ ﻓَﻔِﻴْﻪِ ﺧِﻠَﺎﻑُ ﺗَﻔْﺮِﻳْﻖِ ﺍﻟﺼُّﻔْﻘَﺔِ Yang diharuskan adalah penerimaan secara hakiki. ﻭَﺍﻟْﻤُﻌْﺘَﺒَﺮُ ﺍﻟْﻘَﺒْﺾُ ﺍﻟْﺤَﻘِﻴْﻘِﻲُّ Sehingga, seandainya muslim melakukan akad hiwalah (pengalihan hutang) dengan ro’sul malnya akad salam, dan muhtal (orang yang menerima peralihan) yaitu muslam ilaih menerima barang tersebut dari muhal alaih (orang yang diberi beban hutang) di tempat akad, maka hal itu tidak mencukupi. ﻓَﻠَﻮْ ﺃَﺣَﺎﻝَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﺑِﺮَﺃْﺱِ ﻣَﺎﻝِ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢِ ﻭَﻗَﺒَﻀَﻪُ ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﺎﻝُ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠَﻢُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺤَﺎﻝِ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﻤَﺠْﻠِﺲِ ﻟَﻢْ ﻳَﻜْﻒِ Yang ke delapan, akad salam harus dilakukan dengan cara najizan (langsung), tidak berlaku khiyar syarat pada akad salam. ‏( ﻭَ ‏) ﺍﻟﺜَّﺎﻣِﻦُ ‏( ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻋَﻘْﺪُ ﺍﻟﺴَّﻠَﻢِ ﻧَﺎﺟِﺰًﺍ ﻟَﺎﻳَﺪْﺧُﻠُﻪُ ﺧِﻴَﺎﺭُ ﺍﻟﺸَّﺮْﻁِ ‏) Berbeda dengan khiyar majlis, maka sesungguhnya khiyar majlis bisa masuk pada akad salam. ﺑِﺨِﻠَﺎﻑِ ﺧِﻴَﺎﺭِ ﺍﻟْﻤَﺠْﻠِﺲِ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻳَﺪْﺧُﻠُﻪُ . (Sumber : Kitab Fathul Qorib) Amalan Doa Bagi Orang Yg Bangkrut Selalu Gagal Usaha Dan Banyak Hutang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB AQIQAH

BAB SHIYAL

BAB TALAK